Monday, 03 December 2012 04:51
Beritabola.com Bangkok
- Ada sebuah cerita menarik di balik kegagalan Myanmar lolos dari Grup A
turnamen Piala AFF 2012. Cerita tersebut tentang seorang anak muda
berusia 20 tahun bernama Kyi Lin. Seperti apa ceritanya?
Myanmar dipaksa menyerah dua gol tanpa balas di laga terakhirnya
kontra Filipina pada Sabtu (1/12/2012) lalu. Hasil tersebut membuat
Myanmar menempati posisi terbawah klasemen Grup A dengan nilai 1.
Faktor
fisik ditenggarai menjadi biang kekalahan Myanmar dari Filipina,
kendati tak dapat dipungkiri bahwa secara mental, The White Angels --
julukan tim nasional Myanmar -- juga kalah siap dari Filipina. Asisten
pelatih Myanmar, Tin Myint Aung, mengakui hal tersebut.
"Secara
fisik, FIlipina lebih kuat. Pelatih kepala, Park Sung-hwa, dan saya
telah mencoba memotivasi para pemain setelah kekalahan telak dari
Thailand dan mereka juga telah memberikan yang terbaik," ujarnya di
situs resmi AFF Suzuki Cup.
Perjuangan Myanmar menuju AFF 2012
kali ini sebenarnya terhitung cukup mulus. Di putaran kualifikasi,
mereka berhasil bertengger di puncak klasemen dengan 10 poin hasil dari
menang atas Brunei, Timor Leste dan Kamboja dan imbang 0-0 dengan Laos.
Ironisnya,
ketika Myanmar sudah memastikan satu tempat di Grup A, dua punggawa
mereka Kyaw Zayar Win dan Yan Aung Win, justru dipastikan batal tampil
lantaran cedera. Pada momen inilah kemudian muncul nama Kyi Lin, pemain
muda Myanmar yang baru berusia 20 tahun.
Kyi Lin sejatinya sudah
digadang-gadang sebagai bintang Myanmar di masa depan sejak mencetak
hat-trick dalam laga kualifikasi AFC tahun lalu. Tapi di AFF-lah, Kyi
Lin mulai dipercaya merintis reputasi kebintangannya di turnamen
bergengsi.
Di laga perdana kontra Vietnam, Kyi Lin, yang bertubuh
pendek itu, berhasil kembali mengobarkan semangat Myanmar lewat
permainan apik dan golnya di menit ke-53. Meski kemudian pertandingan
akhirnya berakhir seri 1-1, optimisme Myanmar seolah kembali menyala
lewat aksi Kyi Lin.
Di laga kontra Thailand, momen kebintangan
Kyi Lin masih bersinar. Meski Thailand unggul 1-0 di babak pertama, tapi
Winfried Schaefer, pelatih Thailand, sadar betul betapa berbahayanya
Kyi Lin jika terus dilepas tanpa penjagaan berarti.
Maka pada
momen rehat, ia lalu menugasi khusus salah seorang pilar lini tengahnya,
Adul Lahsoh, untuk menjaga ketat Kyi Lin. Usaha Schafer sukses, Lahsoh
berhasil mematikan kreativitas Kyi Lin, dan Thailand pun sukses mencetak
tiga gol tambahan di babak kedua.
Filipina, yang menjadi lawan
Myanmar di laga ketiga (terakhir), juga menyadari determinasi Kyi Lin.
Mereka kemudian langsung menerapkan strategi memotong semua suplai bola
kepada Kyi Lin mulai sejak menit pertama berlangsung. Filipina pun
akhirnya menang 2-0, sementara Myanmar mesti puas tersingkir dari Piala
AFF 2012 sebagai juru kunci Grup A.
Akan tetapi, cerita Kyi Lin
dipastikan tak berakhir di sini. Sebaliknya, justru ada secercah harapan
Myanmar di masa depan dalam diri Kyi Lin, seperti yang diamini Myint
Aung sejak laga kontra Vietnam.
"Kyi Lin adalah pemain terbaik
kami di tim. Dia pemain hebat, menciptakan banyak peluang dan dengan
kecepatannya, dia adalah ancaman besar bagi pertahanan Vietnam. Saya
ingin berterima kasih kepadanya karena telah memimpin tim," ujar Myint
Aung.
(dtc/a2s) Sumber: detiksport
Tidak ada komentar:
Posting Komentar